Hutan Lambusango merupakan keliru satu kawasan spaceman wisata alam yang didominasi oleh kawasan hutan. Di di dalam hutan selanjutnya banyak terdapat beranekaragam satwa liar endemik yang langka dan juga beraneka tipe burung yang hidup disana. Satwa liar endemik dan langka yang sanggup ditemukan di hutan ini antara lain kera hitam Sulawesi, kuskus, macaque, anoa, sampai tarsius.

Hutan yang berada di Pulau Buton ini sering dikunjungi oleh wisatawan asal Inggris. Selain itu, hutan selanjutnya terhitung sering dikunjungi oleh wisatawan di dalam negeri untuk melakukan pengamatan pada beraneka macam tipe burung dan juga satwa liar endemik. Sehingga hutan satu ini cocok digunakan sebagai pusat riset atau penelitian yang dikerjakan oleh para peneliti berasal dari di dalam dan luar negeri.

Kawasan Hutan Lambusango tidak cukup beroleh perhatian lebih-lebih di dalam perihal pendidikan. Padahal, potensi wisata alam di hutan selanjutnya sangatlah besar, apalagi hutan ini mempunyai keanekaragaman tipe burung dan satwa liar endemik yang amat harus untuk dikelola dan dijadikan pembelajaran untuk sumber pengetahuan pengetahuan alam berasal dari merasa PAUD sampai perguruan tinggi.

Alamat dan Rute Menuju Lokasi Hutan

Wisata alam berbentuk kawasan hutan slot terbaru ini berada di Sulawesi Tenggara, tepatnya di tempat Buton. Secara administratif, hutan selanjutnya termasuk sebagian kecamatan yaitu Wolowa, Pasarwajo, Siontapina, Kapontori, Lasalimu, dan Lasalimu Selatan. Lokasi hutan berjarak 50.69 km jika ditempuh berasal dari Muna, 24.77 km jika ditempuh berasal dari Kota Bau-Bau, dan 9.07 km jika ditempuh berasal dari Buton.

Terdapat jalan hawa dan jalan laut yang sanggup Anda tempuh untuk menuju ke hutan yang di awali berasal dari Kota Kendari atau Kabupaten Konawe. Apabila Anda pilih jalan udara, maka Anda sanggup mengfungsikan pesawat perintis bersama pendaratan di Bandara Walter Monginsidi. Bandara selanjutnya terdapat di Sulawesi Tenggara, tepatnya di Kabupaten Konawe.

Setelah itu, Anda sanggup melanjutkan perjalanan melalui jalan darat mengfungsikan mobil bersama saat tempuh perjalanan kurang lebih 1 jam. Namun amat disayangkan, karena hutan ini tidak cukup beroleh perhatian, maka sepanjang perjalanan belum ditemukan banyak papan penunjuk jalan untuk menuju ke wilayah hutan.

Apabila Anda pilih jalan laut, Anda sanggup mengfungsikan kapal laut yang berlabuh di Pelabuhan Nusantara yang terdapat di Kota Kendari. Kemudian, berasal dari Pelabuhan selanjutnya Anda sanggup melanjutkan perjalanan ke Kota Bau-Bau mengfungsikan jalan darat bersama saat tempuh perjalanan kurang lebih 4 jam. Setelah itu, Anda sanggup melanjutkan perjalanan ke hutan mengfungsikan mobil kurang lebih 1 jam.

Selain mengfungsikan mobil, Anda terhitung sanggup melanjutkan perjalanan menuju ke hutan melalui jalan laut bersama memulainya berasal dari Pelabuhan yang berada di Bau-bau mengfungsikan transportasi speedboat bersama saat tempuh perjalanan kurang lebih 2 jam.

Harga Tiket Masuk Wisata Alam

Karena merupakan kawasan slot demo mahjong ways konservatif, maka untuk sanggup masuk ke hutan ini, Anda harus mempunyai surat izin masuk kawasan tersebut. Surat izin yang dimaksud sanggup Anda peroleh bersama mengurusnya lebih-lebih dahulu di kantor Sub Balai KSDA di Sulawesi Tenggara, tepatnya di Kota Kendari atau Sub Seksi Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) yang terdapat di Kota Bau-Bau, tepatnya di tempat Buton.

Para wisatawan yang udah memiliki surat izin sanggup menginap di kawasan hutan bersama mengfungsikan labundo-bundo. Labundo-bundo adalah tempat penginapan saat yang khusus didirikan untuk para peneliti dan para pengunjung. Tempat penginapan saat selanjutnya didirikan secara khusus oleh pengelola hutan.

Jika mendambakan menginap di di dalam hutan, Anda harus mempersiapkan segala kebutuhan Anda sendiri terhitung makanan dan minuman karena dapat sukar mendapatkan warung makan di kurang lebih hutan. Namun jika tidak mendambakan menginap di di dalam hutan, Anda terhitung sanggup menginap di penginapan yang lebih lumayan di kurang lebih Kota Bau-Bau.

Di depan hutan cuma terdapat gapura yang bertuliskan ‘Selamat Datang di Hutan Lambusango’ saja, tidak ditemukan papan informasi sama sekali. Saat memasuki hutan, Anda dapat melalui jalan trekking bersama jalanan aspal. Jika mendambakan masuk ke di dalam hutan dan menyaksikan beraneka satwa disana tidak sanggup sembarangan.

Berbagai satwa di di dalam hutan selanjutnya lebih banyak yang aktif saat malam hari. Sehingga untuk menyaksikan satwa-satwa tersebut, Anda harus melalui jalan trekking dan diharuskan bermalam di di dalam hutan lebih berasal dari dua hari. Pengelola hutan ini memang sengaja tidak membawa dampak papan informasi karena hutan selanjutnya memang dijaga keasliannya.