Strabismus atau mata juling adalah kondisi ketika kedua mata tidak bergerak ke arah deposit 25 bonus 25 yang sama. Satu mata bisa melihat lurus, sementara mata lainnya bergerak ke luar, ke dalam, ke atas, atau ke bawah. Kondisi ini dapat membuat fokus mata tidak seimbang sehingga anak kesulitan melihat dengan jelas.
Pada era digital seperti sekarang, anak lebih sering menatap layar—mulai dari ponsel, tablet, hingga televisi. Intensitas screen time yang terlalu tinggi dapat membuat mata cepat lelah. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko gangguan koordinasi otot mata sehingga memicu atau memperburuk strabismus.
Dampak Screen Time Berlebihan pada Mata Anak
Screen time yang tidak terkontrol dapat memberikan beberapa efek rtp gacor hari ini pada mata anak, seperti:
Mata cepat lelah karena harus fokus pada jarak yang sama terlalu lama.
Kejang otot mata, terutama jika anak jarang berkedip.
Kesulitan fokus saat melihat objek jauh setelah lama melihat layar.
Risiko gangguan koordinasi mata, yang dapat memengaruhi keseimbangan arah pandang dan pada beberapa anak memicu gejala seperti mata tidak sejajar.
Efek ini tidak muncul mendadak, tetapi perlahan-lahan seiring kebiasaan harian yang tidak sehat.
Tanda-Tanda Strabismus yang Perlu Diwaspadai
Orang tua perlu memperhatikan gejala awal agar bisa melakukan intervensi sejak dini, seperti:
Mata terlihat tidak sejajar ketika anak melihat objek tertentu
Anak sering memiringkan kepala saat melihat
Sering mengucek mata karena tidak nyaman
Keluhan penglihatan buram atau sulit melihat jelas
Anak lebih sering mendekatkan wajah ke layar
Jika satu atau beberapa tanda ini muncul, penting untuk melakukan pemeriksaan ke dokter mata.
Cara Mencegah Strabismus Akibat Screen Time
Pencegahan tidak sulit, tetapi harus konsisten. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Mengatur Batas Screen Time Harian
Anak sebaiknya tidak menatap layar terlalu lama. Beri jeda setiap 20–30 menit agar mata bisa beristirahat sebentar.
2. Terapkan Aturan Jarak Aman
Pastikan anak melihat layar dengan jarak minimal 30–40 cm. Jarak yang terlalu dekat membuat mata bekerja lebih keras.
3. Ajak Anak Lebih Aktif Berkegiatan
Dorong kegiatan non-gadget seperti bermain di luar ruangan, membaca buku, menggambar, atau berolahraga. Aktivitas ini membantu mata bergerak lebih bebas.
4. Ciptakan Pencahayaan yang Baik
Layar gadget sering membuat mata tegang, apalagi jika ruangan terlalu gelap. Gunakan pencahayaan yang cukup saat anak menggunakan gadget.
5. Pemeriksaan Mata Secara Berkala
Anak dianjurkan memeriksakan mata minimal setahun sekali agar gangguan dapat terdeteksi sejak awal.
Kesimpulan
Strabismus atau mata juling pada anak bisa dipengaruhi oleh kebiasaan screen time yang berlebihan. Walau tidak semua kasus disebabkan oleh gadget, penggunaan layar yang tidak teratur dapat memperburuk kondisi otot mata. Dengan mengatur screen time, memberikan jeda istirahat, dan melakukan pemeriksaan rutin, kesehatan mata anak bisa lebih terjaga.